
Perhatikan asupan gizi anak selama ia ikut menjalankan puasa dengan asupan gizi yang seimbang, anak bisa menjalankan puasa dengan menyenangkan.
Memasuki usia 6 tahun, keinginan belajar pada anak juga semakin bertambah, ia semakin tertarik dengan berbagai hal yang belum pernah dilakukannya saat ia masih kecil dulu, ia semakin bersemangat untuk ikut menjalankan puasa bersama ibu dan ayah.
Agar dapat terus bersemangat dan lincah sepanjang hari, ibu bisa mengikuti beberapa tips sebagai berikut:
- Agar ia tercegah dari dehidrasi, sajikan susu bagi sang buah hati saat sahur dan juga berbuka. Mengonsumsi susu ketika puasa jauh lebih baik dibandingkan minuman suplemen karena susu mengandung banyak protein,karbohidrat,kalsium serta, elekrolit.
- Saat sahur, berikan ia potongan buah segar yang mengandung banyak air seperti melon, jeruk manis, atau pear untuk mencukupi kebutuhan air pada tubuh. Selain itu, buah-buahan segar ini juga memberikan asupan gizi tambahan untuk menjaga stamina pada anak selama menjalankan ibadah puasa
- Kurani aktivitas pada anak selama berpuasa. Hal ini bertujuan agar ia tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga, terutama karena asupan gizi selama puasa juga ikut berkurang. Selain itu, pastikan ia mendapatkan istirahat yang cukup mengurangi banyaknya cairan tubuh yang hilang.
Agar stamina dan daya tahan tubuhnya tetap terjaga saat berpuasa, ibu juga bisa mengajaknya melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki di pagi hari. Ada baiknya apabila aktivitas ini di jadikan rutinitas ya. Dengan rutin berolahraga, tentu daya tahan tubuhnya dapat tetap terjaga dengan baik, jika memungkinkan, mengajaknya bermain di luar ketika ngabuburit juga bisa dijadikan alternatif sebagai aktivitas pengganti olahraga baginya. Meluangkan waktu bersama ibu dan ayah sambil menunggu waktu berbuka puasa tentu akan membuat kegiatan berpuasanya menjadi lebih mengasikan.
Mengajarkan puasa pada anak memang terbilang gampang-gampang susah ya. Apalagi ia masih harus menyesuaikan diri untuk menahan lapar serta haus. Oleh maksakan diri untuk berpuasa penuh setiap hari layaknya orang dewas. Mintalah juga kepada anak untuk memberitahukan ibu atau ayah jika ia merasa pusing saat berpuasa, karena hal tersebut bisa jadi merupakan pertandanya kurang nya glukosa dalam darah. Jika hal tersebut terjadi. Segera berikan ia camilan atau minuman manis untuk membantu memulihkan tenaganya kembali.
Sewaktu berbuka nanti, sebaiknya tetap perhatikan makanan yang ia konsumsi agar porsinya tidak terlalu banyak, cobalah untuk memberikanya makan dan minuman secara bertahap agar perutnya tidak kaget. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan waktu bagi tubuhnya agar dapat menyesuaikan diri dengan proses puasa yang baru ia jalani dan mencegah terjadinya sakit perut pada anak.