vitamin D untuk pertumbuhan anak

vitamin d

Vitamin D merupakan dari satu yang penting untuk bayi di masa tumbuh kembangnya. Ada beberapa manfaat yang ada di dalamnya sehingga perlu untuk diberikan setiap hari. Apakah sumber vitamin ini yang baik untuk bayi?

Sumber Vitamin D

Bayi dengan usia 0 hingga 6 bulan membutuhkan setidaknya 400 IU vitamin D setiap hari, baik yang menerima ASI eksklusif maupun yang diberi susu bubuk tambahan. (sumber: http://www.idai.or.id). Dikarenakan bayi di usia tersebut belum mengonsumsi makanan, maka bisa mendapatkan sumber alami dari manfaat vitamin tersebut yang terdapat pada sinar matahari

Itulah sebabnya menjemur bayi yang baru lahir di bawah sinar matahari pagi agar ia cukup mendapatkan asupan vitamin D secara alami. Waktu yang direkomendasikan untuk menjemur bayi adalah pada pukul 07.00 hingga 08.00 pagi di mana sinar matahari belum terlalu panas.

Fungsi Vitamin D

Vitamin D harian sebagai nutrisi yang baik untuk tulang dan gigi. Ternyata, masih ada beberapa fungsi lain dari vitamin tertsebut lho, Bu. Inilah fungsinya:

Mengoptimalkan pertumbuhan tulang

Bayi memiliki pertumbuhan tulang yang cepat. Agar dapat tumbuh tinggi, maka ia sangat memerlukan cukup asupan vitamin D secara alami. Ibu perlu selalu memantau pertumbuhan panjang badan bayi setiap bulan dan melihat dari grafik tumbuh kembang bayi yang ada di KMS. Jika ia memiliki panjang badan yang normal sesuai usianya, artinya ia sudah cukup mendapatkan manfaat vitamin baik ini. Namun jika belum, Ibu perlu untuk meningkatkan asupan vitamin ini setiap hari pada buah hati.

Menjaga kesehatan tulang dan gigi

Tulang bayi masih rentan rapuh. Untuk itu perlu sekali vitamin D untuk menunjang kesehatan tulang agar tidak mudah rapuh dan membuat bayi berisiko terkena osteoporosis di masa depan. Selain itu, bayi membutuhkan vitamin ini agar pertumbuhan gigi bayi lebih cepat, lebih kuat, dan tidak mudah keropos.

Mengontrol jumlah kalsium dalam darah

Kalsium diperlukan untuk banyak hal, diantaranya adalah membangun dan memperbaiki tulang dan gigi, membantu kinerja otot, pembekuan darah, membantu kinerja jantung, dan membantu kinerja saraf.

Tugas vitaminD adalah untuk mengontrol jumlah kalsium dalam darah supaya tidak menjadi rendah (hipokalsemia) maupun tinggi (hiperkalsemia). Saat terjadi hipokalsemia, maka tulang akan mengeluarkan kalsium untuk membuat kadar kalsium dalam darah normal kembali. Sedangkan saat terjadi hiperkalsemia, kalsium berlebih di dalam tulang akan dikeluarkan tubuh melalui air kencing dan feses.

Meningkatkan sistem imun tubuh

Saat bayi Ibu sedang terkena penyakit, maka vitamin D akan mempercepat masa pemulihan. Ini karena fungsinya yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Jika bayi memiliki daya tahan tubuh yang kuat, ia pun tidak akan rentan terserang penyakit. Jika bayi sudah menandakan gejala-gejala sakit, segera jemur ia di bawah sinar matahari pagi ya, Bu.

Mengurangi risiko alergi

Sumber vitamin D sinar matahari juga sangat baik untuk mengurangi risiko alergi, Bu. Bila bayi berisiko tinggi memiliki alergi, maka Ibu perlu untuk mencukupi asupan vitamin tersebut setiap hari. Dengan begitu, risiko ia untuk terkena alergi akan lebih kecil.

Saat Tubuh Kekurangan Vitamin D

Memang, cukup sulit untuk menentukan apakah bayi sedang mengalami defisiensi vitamin D atau tidak. Bukan tanpa alasan, nyeri otot dan kelelahan pada tubuh menjadi gejala khas dari kondisi kekurangan sumber vitamin ini, sedangkan bayi belum bisa mengartikan apa yang sedang tubuhnya alami.

Melansir dari Medpagetoday.org, James A. Taylor, M. D., dari University of Washington di Seattle, Amerika Serikat, melakukan penelitian dan menemukan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat mengenai adanya kaitan antara defisiensi vitamin D dengan kelainan tulang pada bayi dan anak-anak.

Meskipun ada kemungkinan bahwa beberapa bayi yang kekurangan sumber vitamin D akan mengembangkan rakitis dalam waktu dekat atau memiliki penyakit tulang di masa depan.

Dr. Taylor juga menuliskan bahwa sebagian besar dampak asimptomatik yang terlihat pada hasil radiografi bayi dengan defisiensi besi dapat bersifat sementara dan akan hilang ketika paparan sinar matahari dan asupan vitamin D sang bayi meningkat.

Sementara menurut Ahli Gizi UGM, Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc., M.Sc., defisiensi atau kekurangan sumber vitamin D memang menjadi persoalan yang mengancam anak Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit tulang, masalah ini juga mendorong timbulnya penyakit lain, seperti penyakit kardiovaskular, dislipidemia, diabetes, dan hipertensi.

Permasalahan defisiensi tersebut kebanyakan muncul di negara 4 musim dengan paparan sinar matahari terbatas, seperti di kawasan Eropa, Amerika Utara, dan beberapa bagian di Australia. Namun, saat ini hal tersebut juga terjadi di negara-negara tropis.

Sementara itu, tanda lain dari permasalahan tersebut bisa saja muncul selama beberapa bulan atau bahkan tahun setelahnya. Jadi, guna mengantisipasi kondisi tersebut, orang tua perlu melakukan pemeriksaan pada sang buah hati apabila terjadi tanda atau gejala seperti:

Mengalami kejang-kejang

Mengalami kardiomiopati (gangguan otot jantung)

Rakitis

Osteoporosis

Gigi mudah keroposPertumbuhan yang terhambat

Lemah otot

Mudah terserang penyakit

Baca juga : https://nutrigoat.co.id/sering-dikonsumsi-apakah-benar-susu-kambing-bisa-melancarkan-asi/

Dan tentunya ibu harus penuhi kebutuhan nutrisi harian anak, agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *