Anak Susah Meminum susu?

Nggak mau!” Si Kecil tiba-tiba rewel dan menolak ajakan Ibu untuk minum susu. Padahal di bulan-bulan sebelumnya, ia gemar melahap susu yang disajikan. Hmm, kira-kira si Kecil kenapa, ya?

Ibu, jangan putus asa terlebih dulu jika anak tidak mau minum susu. Bisa jadi, salah satu faktor di bawah ini adalah penyebabnya:

Menu Makanannya Terlalu Manis

Coba diteliti kembali menu makanannya hari ini, Bu. Penolakan si Kecil terhadap susu biasanya terjadi karena ia sudah terlalu banyak menyantap makanan yang manis. Kadar glukosa darahnya yang sudah terpenuhi dapat membuat si Kecil merasa kenyang dan menolak saat diajak minum susu. Sebaiknya tunggu beberapa jam hingga si Kecil sudah tidak merasa kenyang, baru coba untuk memberikannya susu lagi.

Belum Terbiasa dengan Rasanya

Setelah lama menyantap ASI, saat ini susu yang Ibu sajikan mungkin masih terasa asing untuknya. Oleh sebab itu, ia membutuhkan waktu untuk adaptasi hingga dapat menerima rasa susu yang diberikan untuknya. Jangan langsung memberikannya dalam jumlah banyak, Bu, tapi berikan sedikit demi sedikit.

Setelah ia mulai menerima, naikkan takarannya secara perlahan. Terus berusaha dan bersabar untuk mengajak si Kecil minum susu ya, Bu. Jika ia menolak, jangan memaksa. Hentikan dulu dan coba beberapa jam kemudian.


Gangguan Kesehatan

Penolakannya saat diberi susu (atau makanan lainnya)  bisa jadi karena si Kecil sedang mengalami gangguan pada mulut dan tenggorokannya, seperti radang, sariawan, atau sakit gigi. Hidungnya yang tersumbat saat sakit flu pun dapat menjadi alasan dari anak tidak mau minum susu.

Selain itu, jika si Kecil selalu merasa perutnya tidak nyaman, seperti mengalami kram  sampai diare saat meminum susu cobalah berkonsultasi pada dokter.

Jika memang si Kecil memiliki alergi terhadap susu sapi, Ibu sebaiknya mengganti susunya dengan susu kambing. Kandungan nutrisi susu kambing juga tak kalah dari susu sapi, antara lain kandungan seperti selenium, seng, tembaga, potasium, fosfor, magnesium, riboflavin, serta berbagai macam vitamin seperti vitamin A, vitamin B2, vitamin C, dan vitamin D.

Mengalami Trauma

Bu, cobalah teliti alasan dibalik sikapnya menolak minum susu tersebut. Bisa jadi alasannya adalah karena ia pernah mengalami kejadian yang tak mengenakkan yang berhubungan dengan susu. Misalnya si Kecil pernah tersedak atau dulu pernah dipaksa menghabiskan susu oleh pengasuhnya.

Tips Agar Si Kecil Mau Minum Susu

Walaupun di usianya ini susu bukan lagi menjadi kebutuhan utama si Kecil, tapi nutrisi yang terkandung di dalam susu tetap dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan di masa tumbuh kembangnya saat ini. Menurut Institute of Medicine, anak berumur 1-3 tahun memerlukan kalsium hingga 500 mg/harinya , dan susu merupakan salah satu sumber yang baik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam mengembalikan minat si Kecil terhadap susu pertumbuhannya, cobalah mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Menyajikan susu dalam bentuk lainnya
    Jika rasa menjadi alasan di balik aksi anak tidak mau minum susu, cobalah menyajikan susu dalam bentuk lain yang dapat menarik perhatiannya. Bereaksi dengan susu untuk si Kecil menjadi sajian seperti milkshake, smoothies, atau mencampurkan susu bersama serealnya agar ia tertarik untuk mencicipinya.
  • Jadilah contoh yang baik baginyaDi usianya saat ini, si Kecil merupakan peniru yang ulung. Karenanya, jadilah pedoman yang baik bagi si Kecil dengan rutin meminum susu setiap harinya. Biasanya si Kecil akan merasa tertarik jika ada orang lain, terutama ibunya, melakukan sesuatu. Saat Ibu secara rutin minum susu, maka ia pun akan ikut minum susunya.

Dalam menghadapi sikap rewel anak tidak mau minum susu saat ini, ingatlah untuk tetap bersabar dan tidak memaksanya meminum susu hingga habis ya, Bu. Hindari membentaknya dan cobalah untuk mencari tahu alasan di balik penolakan tersebut agar Ibu dapat segera mencari jalan keluar yang sesuai untuknya.

Sebagai alternatif, cobalah berikan susu Nutrigoat yang kaya nutrisi dan memiliki rasa enak. Di dalamnya terkandung selenium, seng, tembaga, potasium, fosfor, magnesium, riboflavin, serta berbagai macam vitamin seperti vitamin A, vitamin B2, vitamin C, dan vitamin D.. Selamat mencoba tips dari kami, Bu!

Sumber:
Alodokter.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *